Jumat, 01 Mei 2009

Tanjung Pallette perlu di Optimalkan

WATAMPONE -- Kawasan wisata yang disanjung pemerintah Bone, Tanjung Pallete, ternyata tak memberi kontribusi keuangan bagi daerah ini. Sejak dibuka, tak seperser pun duit pendapatan asli daerah (PAD) dari kawasan ini.

Selama ini, kawasan wisata Tanjung Pallette dikelola Perusahaan Daerah (Perusda) Bone. Sebelumnya lagi, pengelolaan Tanjung Pallette di bawah kendali investor asal Pulau Dewata bernama Bali House.

Pemerintah Bone sendiri menyadari, pemanfaatan kawasan ini bisa dimaksimalkan guna meraup PAD. Terbukti, Dinas Pariwisata setempat akhirnya mengambil alih pengelolaan.

Di tangan Dinas Pariwisata, pemerintah Bone lalu menarget PAD hingg Rp700 juta per tahun dari Tanjung Pallette. Kepala Dinas Pariwisata Bone, Andi Abubakar, mengakui hal ini.

Menurut Abubakar, target Rp700 juta per tahun masih normal. Dengan catatan, pengelolaan dilakukan dengan maksimal. Apalagi lanjut dia, sejumlah sarana dan prasarana untuk wisata laut ada di tempat ini.

"Tinggal bagaimana mengakselerasikan dengan kebutuhan wisatawan," ujar Abubakar, Kamis, 14 Februari.

Namun target ini ditanggapi perimis Lembaga Advokasi Kesejahteraan Rakyat (Lakra). Koordinator Divisi Kebijakan Publik Lakra, Nasruddin Zaelany, mengatakan, Bone memiliki segudang objek wisata. Tetapi objek wisata tersebut rata-rata terbengkalai.

Zaelany mencontohkan panggung terapung di Tanjung Pallette. Seharusnya, kata Zaelany, panggung itu bisa difungsikan untuk pentas seni. Sehingga ada fungsi ganda, di samping mendatangkan wisatawan juga jadi ajang pelestarian seni budaya.

Lesunya pengelolaan pariwisata di Bone, lanjut Zaelany, juga tergambar dari tidak adanya kepedulian terhadap sarana pendukung. (asw)

Comments :

0 komentar to “Tanjung Pallette perlu di Optimalkan”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by LAKRa BONE